PEMBAHASAN
A.
Strategi
Antisipatif dan Perkembangan Teori Manajemen Srategi
Strategi
Antisipatif
Dunia
usaha secara sadar atau tidak kini tengah ‘bergerak’ menjadi satu
pasar dunia, suatu pasar yang efisien dan transparan, yang mencakup
daerah-daerah tak terbatas. Negara yang tdak mau ikut dalam
pengefisienan dan pentanstaran tersebut akan ketinggalan karena
dinamisnya perubahan. Semua ini tentu saja tidak terlepas dari
menggejalanuya revolusi informasi dan globalisasi yang melanda
dunia saat ini.
Akibat
adanya revolusi dan globalisasi, persaingan kini menjadi sangat
sengit karena tidak lagi terbatas pada persaingan persaingan antara
perusahaan domestic, tetapi juga perusahaan multinasional dari
manapun juga. Berkaitan dengan meningkatnya persaingan, terjadi pula
pada perilaku konsumen. Bargaining
power pelanggan
meningkat demikian rupa sehingga dunia usaha terpaksa harus
melayaninya kalu tidak mau tersingkir dari persaingan yang semakin
dahsyat.
Dalam
situasi yang penuh dengan dinamika ini, manajemen usaha harus dapat
menciptakan organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan
pelanggan dan dapat pula bersaing secara efektif dalam konteks local,
ragional bahkan dalam konteks global. Strategi yang antisipatif
sendiri merupakan fungsi keputusan-keputusan yang menghubungkan
lingkungan tempat perusahaan melakukan kegiatan, sumber-sumber daya
yang dimiliki yang siap melayani, serta harapan dan tujuan yang ingin
dicapai demi kelangsungan hidupnya.
Strategi
yang antisipatif akan mengajak kita melakukan transendensi untuk
menghayati keseluruhan system bisnis secara sempurna. Seperti yang
pernah dicetuskan Peter
Seng, strategi
yang baik sesungguhnya lebih merupakan seni untuk melihat hutan bukan
keahlian nuntuk menekuni dan menukangi pohon.
Pernyataan
Seng diatas tentu saja menarik, karena dalam realitas yang ada banyak
sekali manajemen banyak perusahaan yang gagal dalam menginternalisasi
pemahaman tentang masalah keseluruhan ini dengan baik. Betapa banyak
manajer dari masing-masing devisi cenderung berfikir secara
berkotak-kotak menurut jenis pekerjaan yang dipimpinnya. Padahal
pekerjaan yang dilakoninya tersebut hanyalah sebagian kecil dari
aktifitas perusahaan secara keseluruhan. Inilah salah satu alasan
mengapa banyak perusahaan kini tak mampu bertahan hidup lebih lama
dalam lingkungan bisnis semakin dinamis. Manajemen strategi dalam
konteks ini benar benar di artikan sebagai sebuah proses yang
menggabungkan seni, keahlian dan ilmu sekaligus yang harus dikuasai
manajemen perusahaan untuk mencermati, memahami dan mengalisis
perusahaan sebagai sebuah entitas atau system yang integral, bukan
terkotak-kotak pada devisinya sendiri-sendiri. Manajemen harus
memandang sebuah organisasi sebagai satu kesatuan yang senantiasa
serasi dan seirama dengan lingkungannya demi tercapainya suatu
keunggulan bersaing yang berkelanjutan yang diidam-idamkan.
Perkembangan
Teori Manajemen Strategi
Strategi
dalam kontek awalnya ini di artikan sebagai general
ship atau
sesuatu yang di kerjakan oleh para jenderal dalam membuat rencana
untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang.tidaklah mengherankan
jika awalnya strategi ini memang popular dan di gunakan secara luas.
Decade
1950-an adalah decade yang memperlihatkan masa damai dan
merupakan periode pemunculan perusahaan-perusahaan baru. Banyak
gagasan strategi yang di terapkan memang di adaptasi dari strategi
militer menjer-menejer masih membicarakan tentang bagaimana menyerang
pasar-pasar dan menaklukkan pesaing-pesaing. Dalam awal decade 50-an
ini masih berkisar di sekitar anggaran dan pengawasan keuangan.
Menejemen perusahaan saat itu menggunakan anggaran sebagai alat
perencanaan dan pengendalian melalui sasaran keuangan yang telah di
tentukan. Menjelang akhir tahun 50-an teori menejemen strategi
kemudian berkembang dengan menekankan kepada integrasi fungsional
atau berpaduan fungsi produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan oleh perusahaan.
Pada
tahun 60-an strategi bergeser kearah Corporate
Planning. Strategi
perusahaan dalam hal ini digunakan untuk menggambarkan sebuah rencana
rumit yang disusun dengan seksama berdasarkan ramalan-ramalan rinci
tentang keadaan ekonomi dan pasar-pasar khusus.
Pada
decade 70-an muncul banyak sekali perusahaan konsultan. Semuanya
berusaha membantu dunia untuk mencari ide-ide baru dalam menghadapi
ketidak menentuan lingkungan eksternal. Dalam decade 70-an ini
mengacu dan memacu perusahaan dalam pencarian daya saingatau
kemampuah khusus yang harus diciptakan perusahaan dalam rangka
mengatasi gejolak perubahan lingkungan.
Perkembangan
konsep manajemen strategi era 80-an ditandai dengan diterbitkannya
buku competitive
strategy oleh
Michael
porter,
seorang ahli ekonomi industry dari Harvard. Ia menjelaskan bahwa
kemampuan untuk memperoleh laba sebuah perusahaan sangant ditentukan
oleh sifat-sifat industrinya dan kedudukan perusahaan tersebut
didalam industriya. Pada saat bersamaan dengan munculnya buku Michael
Porter tersebut, James Quinn, seorang professor dari darmouth
College’s Amos Tuck, menerbitkan hasil penelitiannya tentang
bagaimana perusahaan-perusahaan besar sesungguhnya merumuskan
strategi. Dari hasil penelitiannya ia mendapatkan bahwa
perusahaan-perusahaan itu dalam menerapkan strateginya banyak
memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Pengalaman-pengalaman inilah
yang kemudian mereka gunakan sebagai landasan untuk melakukan
formulasi strategi.
Perkembangan
konsep manajemen strategi selanjutnya menunjukkan bahwa jenis
pengembangan teori dalam manajemen strategi yang paling berpengaruh
pada akhir decade 80-an dan awal 90-an adalah teori yang
mengaksentusikan diri pada pengembangan keahlian internal perusahaan
dengan menggunakan kompetensi inti yang dimilikinya pengembangan
produk yang cepat, pembuatan barang bermutu tinggi, penemuan
teknologi bbaru dan layanan, kemuadian menemukan pasar-pasar untuk
memanfaatkan sepenuhnya keahlian-keahlian itu.[1]
KESIMPULAN
Manajemen
stratejik adalah mempelajari mengapa perusahaan mampu mempunyai
kinerja yang mengungguli perusahaan yang lain. Dengan kata lain,
bagaimana perusahaan mampu menciptakan keunggulan kompetitif di pasar
yang tidak hanya unik dan bernilai, tetapi juga sulit ditiru para
pesaing.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah
yang dapat kami
paparkan. mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi pembacanya. Dan tidak lupa kritik dan sarannya sangat kami
harapkan guna memperbaiki pembuatan selanjutnya. Dan apabila ada
kesalahan penulisan maupun penyampaian, mungkin karena kebodohan
serta kurangnya pengetahuan kami, dan apabila ada kebenaran semata
hanya dari Allah SWT. Semoga bermanfaat dan disebarluaskan......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar