Senin, 18 Maret 2013



    PEMBAHASAN
A.    Strategi Antisipatif dan Perkembangan Teori Manajemen Srategi
Strategi Antisipatif
Dunia usaha secara sadar atau tidak kini tengah ‘bergerak’ menjadi satu pasar dunia, suatu pasar yang efisien dan transparan, yang mencakup daerah-daerah tak terbatas. Negara yang tdak mau ikut dalam pengefisienan dan pentanstaran tersebut akan ketinggalan karena dinamisnya perubahan. Semua ini tentu saja tidak terlepas dari menggejalanuya revolusi informasi  dan globalisasi yang melanda dunia saat ini.
Akibat adanya revolusi dan globalisasi, persaingan kini menjadi sangat sengit karena tidak lagi terbatas pada persaingan persaingan antara perusahaan domestic, tetapi juga perusahaan multinasional dari manapun juga. Berkaitan dengan meningkatnya persaingan, terjadi pula pada perilaku konsumen. Bargaining power  pelanggan meningkat demikian rupa sehingga dunia usaha terpaksa harus melayaninya kalu tidak mau tersingkir dari persaingan yang semakin dahsyat.
Dalam situasi yang penuh dengan dinamika ini, manajemen usaha harus dapat menciptakan organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan dan dapat pula bersaing secara efektif dalam konteks local, ragional bahkan dalam konteks global. Strategi yang antisipatif sendiri merupakan fungsi keputusan-keputusan yang menghubungkan lingkungan tempat perusahaan melakukan kegiatan, sumber-sumber daya yang dimiliki yang siap melayani, serta harapan dan tujuan yang ingin dicapai demi kelangsungan hidupnya.

Strategi yang antisipatif akan mengajak kita melakukan transendensi untuk menghayati keseluruhan system bisnis secara sempurna. Seperti yang pernah dicetuskan Peter Seng, strategi yang baik sesungguhnya lebih merupakan seni untuk melihat hutan bukan keahlian nuntuk menekuni dan menukangi pohon.
Pernyataan Seng diatas tentu saja menarik, karena dalam realitas yang ada banyak sekali manajemen banyak perusahaan yang gagal dalam menginternalisasi pemahaman tentang masalah keseluruhan ini dengan baik. Betapa banyak manajer dari masing-masing devisi cenderung berfikir secara berkotak-kotak menurut jenis pekerjaan yang dipimpinnya. Padahal pekerjaan yang dilakoninya tersebut hanyalah sebagian kecil dari aktifitas perusahaan secara keseluruhan. Inilah salah satu alasan mengapa banyak perusahaan kini tak mampu bertahan hidup lebih lama dalam lingkungan bisnis semakin dinamis. Manajemen strategi dalam konteks ini benar benar di artikan sebagai sebuah  proses yang menggabungkan seni, keahlian dan ilmu sekaligus yang harus dikuasai manajemen perusahaan untuk mencermati, memahami dan mengalisis perusahaan sebagai sebuah entitas atau system yang integral, bukan terkotak-kotak pada devisinya sendiri-sendiri. Manajemen harus memandang sebuah organisasi sebagai satu kesatuan yang senantiasa serasi dan seirama dengan lingkungannya demi tercapainya suatu keunggulan bersaing yang berkelanjutan yang diidam-idamkan. Perkembangan Teori Manajemen Strategi
Strategi dalam kontek awalnya ini di artikan sebagai general ship atau sesuatu yang di kerjakan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang.tidaklah mengherankan jika awalnya strategi ini memang popular dan di gunakan secara luas.
Decade 1950-an adalah decade yang memperlihatkan masa  damai dan merupakan periode pemunculan perusahaan-perusahaan baru. Banyak gagasan strategi yang di terapkan memang di adaptasi dari strategi militer menjer-menejer masih membicarakan tentang bagaimana menyerang pasar-pasar dan menaklukkan pesaing-pesaing. Dalam awal decade 50-an ini masih berkisar di sekitar anggaran dan pengawasan keuangan. Menejemen perusahaan saat itu menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian melalui sasaran keuangan yang telah di tentukan. Menjelang akhir tahun 50-an teori menejemen strategi kemudian berkembang dengan menekankan kepada integrasi fungsional atau berpaduan fungsi produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan oleh perusahaan.
Pada tahun 60-an strategi bergeser kearah Corporate Planning. Strategi perusahaan dalam hal ini digunakan untuk menggambarkan sebuah rencana rumit yang disusun dengan seksama berdasarkan ramalan-ramalan rinci tentang keadaan ekonomi dan pasar-pasar khusus.
Pada decade 70-an muncul banyak sekali perusahaan konsultan. Semuanya berusaha membantu dunia untuk mencari ide-ide baru dalam menghadapi ketidak menentuan lingkungan eksternal. Dalam decade 70-an ini mengacu dan memacu perusahaan dalam pencarian daya saingatau kemampuah khusus yang harus diciptakan perusahaan dalam rangka mengatasi gejolak perubahan lingkungan.
Perkembangan konsep manajemen strategi era 80-an ditandai dengan diterbitkannya buku competitive strategy oleh Michael porter, seorang ahli ekonomi industry dari Harvard. Ia menjelaskan bahwa kemampuan untuk memperoleh laba sebuah perusahaan sangant ditentukan oleh sifat-sifat industrinya dan kedudukan perusahaan tersebut didalam industriya. Pada saat bersamaan dengan munculnya buku Michael Porter tersebut, James Quinn, seorang professor dari darmouth College’s Amos Tuck, menerbitkan hasil penelitiannya tentang bagaimana perusahaan-perusahaan besar sesungguhnya merumuskan strategi. Dari hasil penelitiannya  ia mendapatkan bahwa perusahaan-perusahaan itu dalam menerapkan strateginya banyak memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Pengalaman-pengalaman inilah yang kemudian mereka gunakan sebagai landasan untuk melakukan formulasi strategi.
Perkembangan konsep manajemen strategi selanjutnya menunjukkan bahwa jenis pengembangan teori dalam manajemen strategi yang paling berpengaruh pada akhir decade 80-an dan awal 90-an adalah teori yang mengaksentusikan diri pada pengembangan keahlian internal perusahaan dengan menggunakan kompetensi inti yang dimilikinya pengembangan produk yang cepat, pembuatan barang bermutu tinggi, penemuan teknologi bbaru dan layanan, kemuadian menemukan pasar-pasar untuk memanfaatkan sepenuhnya keahlian-keahlian itu.[1]

  KESIMPULAN
Manajemen stratejik adalah mempelajari mengapa perusahaan mampu mempunyai kinerja yang mengungguli perusahaan yang lain. Dengan kata lain, bagaimana perusahaan mampu menciptakan keunggulan kompetitif di pasar yang tidak hanya unik dan bernilai, tetapi juga sulit ditiru para pesaing.

    V.            PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi pembacanya. Dan tidak lupa kritik dan sarannya sangat kami harapkan guna memperbaiki pembuatan selanjutnya. Dan apabila ada kesalahan penulisan maupun penyampaian, mungkin karena kebodohan serta kurangnya pengetahuan kami, dan apabila ada kebenaran semata hanya dari Allah SWT. Semoga bermanfaat dan disebarluaskan......




Tidak ada komentar:

Posting Komentar