PT.
INDOFOOD Tbk.
Latar
Belakang Perusahaan
Strategi
pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan espekulasi perusahaan
akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap
produk atau lini produknya dipasar. Program pemasaran meliputi
tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan
terhadap produk, diantaranya mengubah harga,memodifikasi kampanye
iklan,merancang promosi khusus,menetukan saluran distribusi dan
sebagainya.
Perusahaan
dapat menggunakan 2 atau lebih program pemasaran secara bersamaan,
sebab setiap jenis program(periklanan,promosi penjualan,personal
selling,layanan pelanggan, atau pengembangan produk) memiliki
pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu
dibutuhkan mekanisme yang dapat mengoordinasikan program-program
pemasaran agar konsisten,sejalan dan terintegrasikan secara tepat.
Sejarah
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit
Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) merupakan produsen berbagai
jenis makanan
dan minuman
yang bermarkas di jakarta, indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990
oleh sudono salim dengan
nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994
menjadi Indofood.
Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia,
Asia,
dan Eropa.
Dalam
beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions
dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang
eceran.
Perusahaan
ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan
bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis,
kandungan gizi, rasa,praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi
senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu
produk yang selalu prima.
Akhir
tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak dipasar
Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa Negara ASEAN,
Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman,
Australia, dan negara-negara di Afrika. PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan
Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah
satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang
berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992.
Pada
saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 20012 orang yang dibagi
menjadi dua shift dan memiliki peralatan produksi sebanyak 3
line. Setiap line mempunyai kapasitas produksi sebanyak 18.000
pcs/jam, pada tahun 1993 penggunaan mesin meningkat menjadi 8line dan
pada tahun 1994 meningkat menjadi 10 line mesin. Sampai saat ini
telah beroprasi 14 line.
Pada
tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaanyang berada
di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang
pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi
terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya
Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,
Manado,Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta,
Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan
Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan kewilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga
produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta
membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
Adanya
permintaan yang semakin meningkat menyebabkan PTIndofood CBP Sukses
Makmur Tbk. mengeluarkan kebijakan untukmeningkatkan kapasitas
produksi dengan mendirikan pabrik II pada September 2007 dengan
jumlah produksi 2 line yang memiliki kapasitas 2 kali lebih besar
dibandingkan kapasitas mesin produksi yang terdapat dipabrik I. Pada
akhir tahun 2008 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 3 memproduksi
copack seperti Pop Mi dengan mengganti salah satu linePabrik I
dengan mesin yang dapat memproduksi copack. Produk yang
dihasilkan kelima belas pabrik tersebut telah terstandarisasi secara
menyeluruh, diantaranya bahan baku, parameter proses,
mesin/peralatan, manpower (tenaga kerja), dan barang
jadi. Standarisasi yang berlaku di semua pabrik tersebut telah
disertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi International Standard
Operation (ISO) termasukPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga memiliki Sertifikat
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Sertifikat halal
yang berlaku untuk semua produk internasional.
Pada
21 Maret 1998 PT Indofood CBP SuksesMakmur Tbk. memperoleh
sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001yang diserahkan di Jakarta
pada 3 Maret 1999. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. diperoleh sertifikasi ISO9001:2000 (ISO 9001 versi
2000) dari badan akreditasi SGS Internationalof Indonesia. Hal ini
ditunjukan melalui slogan yang terdapat pada logoIndofood “The
Symbol of Quality Foods” atau “Lambang Makanan Bermutu” yang
mengandung konsekuensi hanya produk bermutulah yang dihasilkan.
Produk bermutu tidak hanya dibuat dari bahan baku pilihan,tetapi
diproses secara higienis dan memenuhi unsur kandungan gizi dan halal.
PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar,dimana
produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan
4permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan
konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu,perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi
kepuasanpelanggan, khususnya selera konsumen.Produk yang dihasilkan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :
1.
Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan
2.
Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng
melainkan dikeringkan.
Karakteristik
perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat massproduction,
yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan
volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian
juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu
pendek atau menengah. Disamping
produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. pun turut memperhatikan
pemasaran produk sehingga memungkinkan perusahaan untuk semakin
berkembang.
Berbagai
cara kegiatan promosi dilakukan, seperti advertising (periklanan)
baik itu di media cetak maupun media elektronik dan papan-papan
reklame. Sedangkan kegiatan sales promotion meliputi pembagian
hadiah baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
undian-undian berhadiah. 5 Pemasaran mi instan di PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Bandung dibagi kedalam dua wilayah pemasaran.
Wilayah pemasaran I meliputi Bandung, Purwakarta, dan Sukabumi.
Sedangkan untuk wilayah pemasaran II meliputi Tasikmalaya, Garut,
Cirebon, dan Jati Barang.
Visi
Perusahaan
Menjadi
Total Food Solutions Company
Misi
Perusahaan
()Untuk
terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.
· Untuk
menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang
disukai oleh pelanggan.
·
Untuk
memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik
dan internasional.
· Untuk
memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
Indonesia dengan penekanan pada gizi.
· Untuk
terus meningkatkan stakeholders 'value
Tujuan Perusahaan
Ingin menjadi perusahaan no 1 di indonesia
SWOT Analisis
Strength ( Kekuatan )
Weaknes ( Kelemahan )
Oportunity ( Peluang )
Threat ( Ancaman )
SWOT Analisis
Strength ( Kekuatan )
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Keahlian Dalam Cita Rasa Indonesia
|
4
|
0.21
|
4
|
0.84
|
Produksi Rendah Biaya
|
4
|
0.21
|
3
|
0.63
|
Jangkauan Distribusi Luas
|
4
|
0.21
|
3
|
0.63
|
Kecepatan Dalam Menjangkau Konsumen
|
3
|
0.16
|
3
|
0.48
|
Brand yang Sudah Terkenal
|
4
|
0.21
|
4
|
0.84
|
TOTAL
|
19
|
1
|
17
|
3.42
|
Weaknes ( Kelemahan )
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Terlalu Banyak Brand yang Dikeluarkan
|
3
|
0,3
|
-3
|
-0.9
|
Terlalu Banyak Inovasi Rasa Yang Dibuat oleh Indofood
|
4
|
0.4
|
-3
|
-1.2
|
Permintaan Pasar yang Belum Terpenuhi
|
3
|
0.3
|
-4
|
-1.2
|
TOTAL
|
10
|
1
|
-10
|
-3.3
|
Oportunity ( Peluang )
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Melakukan Ekspansi Keluar Negeri
|
3
|
0.3
|
3
|
0.9
|
Melakukan Join Dengan Perusahaan Yang Memiliki Produk yang Sejenis
|
4
|
0.4
|
3
|
1.2
|
Melakukan Diversifikasi Terhadap produk Lain
|
3
|
0.3
|
4
|
1.2
|
TOTAL
|
10
|
1
|
10
|
3.3
|
Threat ( Ancaman )
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Ketatnya Persaingan Yang Dilakukan Pesaing Dalam Hal Iklan Maupun Inovasi
|
4
|
0.5
|
-3
|
-1.5
|
Tidak Fokus Terhadap Satu Jenis Produk
|
4
|
0.5
|
-3
|
-1.5
|
TOTAL
|
8
|
1
|
-6
|
-3
|
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal
pada tabel seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut
:
- Skor Total Kekuatan : 3,42
- Skor Total Kelemahan : -3.3
- Skor Total Peluang : 3,3
- Skor Total Ancaman :-3
(Skor
total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) : 2 = ( 3.42-3.3):2 = 0.06
- Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) : 2 = (3.3-3):2 =0.15
Setelah
diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit
usaha diketahui pada kuadran I namun cenderung dekat pada kuadran IV sehingga
perlu diadakan penyempurnaan analisis dengan menghitung luasan wilayah pada
tiap-tiap kuadran. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran dapat
digambarkan pada tabel berikut ini :
Luasan Strategi dan Prioritas Matrik
|
||||
Kuadran
|
Posisi Titik
|
Luas Matrik
|
Ranking
|
Prioritas Strategi
|
I
|
(3.42;
3.3)
|
11.29
|
1
|
Growth
|
II
|
(-3.3;
3.3)
|
-10.89
|
2
|
Stabilitas
|
III
|
(-3.3;
-3)
|
9.9
|
4
|
Penciutan
|
IV
|
(3.42;
-3)
|
-10.26
|
3
|
Kombinasi
|
Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.
Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang
I. Kuadran I S O : Pengembangan produk baru
Menciptakan produk baru dengan rasa yang berbeda.
II. Kuadran II W O : Pengembangan produk baru yang disebabkan oleh stock produk yang terbatas.
Untuk mengatasi permintaan pasar yang belum terpenuhi dan permintaan pasar yang terlalu banyak dan tidak mengatasi stock yang terbatas
III. Kuadran III W T : Diversifikasi konsentrik
Menambah produk baru dengan pangsa pasar yang sama untuk mengatasi kompetitor.
IV. Kuadran IV S T : Diversifikasi Horisontal
Mengakuisisi perusahaan lain yaitu SUPERMIE untuk memperkuat image perusahaan
dimata masyarakat semua bertujuan untuk bisa memonopolistik dibidang makanan
mie instan.
Startegi Bisnis Unit :
Prioritas Pertama
produk baru mie instan baru dengan rasa baru yaitu rasa cabe hijau
Faktor Penentu Keberhasilan
- SDM yang dimiliki berkualitas
- Teknologi mesin yang canggih
Output
mie instan rasa cabe hijau
Outcame
bertambahnya produk baru
Impact
Citra perusahaan semakin baik
Prioritas Kedua
Penambahan jumlah armada penerbangan
Faktor penentu keberhasilan
terpenuhi stock barang
Output
Bertambahnya produk baru
Outcame
Terpenuhi pasar
Impact
STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)
1).
PRODUCT
Brand name yang
digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki
massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang
disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa
dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan
massa 120 gram.
Anonim,
2008). Indomie memiliki rasa
yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu
berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti
dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie
goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan
masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie
jumbo.
2). PRICE
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan
paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga
Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar
Rp. 1600,- (
Anonim, 2008).
3). PLACES
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah
titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun
2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui
rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada
area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar
tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com).
Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan
Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan
bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
4). PROMOTION
- Tagline : Indomie Seleraku
- Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
·
Event : Indomie menggelar
ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
- Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)
Ditinjau
dari aspek product life-cycle,
Indomie saat ini berada pada posisi mature,
sudah stabil, memiliki brand equity
yang sangat kuat sehingga dapat
bertahan sebagai Top of Mind
merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam
artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind
customer bahwa Indomie masih exsist,
dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi
promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap
(muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun
masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari
bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai
“bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan
lagi.
Indomie
menggunakan endorser
artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti
remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi
mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara
”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk
lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan brand awareness
remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat
remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang
Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.
Tentang
strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara
lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage
melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan
menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu
tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan
produk-produk dengan higher price and higher margin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar